PKMF MIPA I "Pendidikanku Adalah Masa Depanku"



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Hidup Mahasiswa..
Hidup Rakyat Indonesia..

Alhamdulillahirabbil'alamin..
Setelah dilaksanakannya rangkaian kegiatan Pra PKMF, saya masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk mengikuti rangkaian kegiatan PKMF I Universitas Negeri Jakarta 2018, pada
Hari, tanggal : Rabu, 25 April 2018
Waktu : 15.30 WIB-selesai
Tempat : Gedung IDB Lt 10, ruang 10.16

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx7IEP_Q-QSv9lpdiFJHQ-c2te1Oy_cM46TS6fiveZH2Zrp4wtBHbkkEbeWNY6YNEWjdlIqlhztGGqfnWJXmWHl5m0sXw5jbTw8RLhcYkTHeUOLGJ_OF5mE6jLSmu2f51EGKkyD2xcg_fp/s320/IMG-20180426-WA0059.jpg

Kegiatan ini masih dipandu oleh MC yang sama yaitu Kak Mahbub Alhaqi (Kimia UNJ’16) dan seperti biasa diawali dengan lafaz taawuz, basmallah, dan sholawat agar kegiatan ini bisa mendapatkan keberkahan dari Allah subhanahuwata’aala. Selanjutnya, tilawah oleh saudara Sandy Aditama (Pendidikan Kimia UNJ’17). Agar suasana semakin hangat, MC pun mengajak para peserta untuk berjargon, dengan serentak para peserta pun menjawabnya dengan “ Berpikir kreatif, bergerak aktif, kami pemuda inisiatif!” (dengan gaya yang telah ditentukan).

Lalu, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi yang dimoderatori oleh Kak Amir Mas’ud (Kadept Advokasi BEM Pendidikan Fisika 2016) dengan narasumber Kak Rakha Ramadhana (Kadept Kominfo BEM Universitas Negeri Jakarta 2018). Kali ini, tema yang akan disampaikan yaitu “Pendidikan Indonesia, Pendidikan Kontemporer”. 

Pendidikan ialah merujuk pada sebuah makna yakni proses belajar yang dilakukan secara sadar sedangkan kontemporer ialah masa kini. Pendidikan kontemporer bisa diartikan sebagai pendidikan masa kini yang sesuai dengan perkembangan zaman. Terdapat undang-undang yang mengatur mengenai masalah pendidikan yaitu UU No.20 Tahun 2003. 

Mengapa pendidikan itu penting? Pendidikan itu penting karena pendidikan merupakan penentu masa depan suatu bangsa dan salah satu tujuan bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Jikalau suatu bangsa tidak mendapatkan pendidikan, maka hancurlah bangsa tersebut karena ketidaktahuan mereka akan suatu ilmu. 

Urgensi pendidikan itu sendiri, yaitu dengan pendidikan kita bisa
1)    Memberikan pengetahuan (pengetahuan memilki peran penting dalam kehidupan);
2)   Karir pekerjaan (kita akan mempunyai penghasilan dari pekerjaan yang kita lakukan);
3)   Membangun karakter (pendidikan mengajarkan kepada suatu individu agar menjadi dewasa);
4) Pencerah kehidupan (pendidikan membantu memberikan gambaran mengenai sesuatu); dan
5)    Kemajuan bangsa (apabila suatu bangsa mendapatkan pendidikan yang layak tentunya majulah suatu bangsa tersebut).

Pendidikan di Indonesia masih dikatakan belum mampu mengatasi masalah-masalah pendidikan yang terjadi saat ini. Berikut penyebab terpuruknya pendidikan Indonesia, yaitu
1. Wilayah terpencil yang masih sulit untuk diakses sehingga kurangnya sarana dan prasarananya;
2.  Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan;
3.  Tidak pemerataannya pendidikan sehingga menimbulkan kesenjangan pendidikan; dan
4.  Rasa malas yang tak karuan.

Hal ini menyebabkan Indonesia menempati peringkat yang ke-60 “hobi membaca” berdasarkan riset versi CCSU. Peringkat pertama ditempati oleh Finlandia.

Saatnya ubah cara pandang kita terhadap pendidikan. Berpikirlah bahwa tanpa pendidikan 5 tahun hingga 10 tahun yang akan datang kita mau jadi apa nantinya. Padahal di era digital saat ini, sangat mudah untuk mengakses hal-hal yang belum kita ketahui. Belajar secara online pun bisa kita lakukan asal ada kemauan untuk menjadi generasi penerus bangsa yang membanggakan. 

Terdapat isu-isu pendidikan yang sedang diperbincangkan saat ini yaitu mengenai penerapan ‘student loan’ atau kredit pendidikan yaitu pinjaman uang yang digunakan untuk membiayai pendidikan maupun kebutuhan belajar, termasuk kebutuhan hidup selama belajar. 

Setelah materi selesai dipaparkan, kak Rakha memutar video yang memiliki pesan didalamnya yaitu sistem pendidikan saat ini bersifat monoton. Pendidikan seharusnya tidak memaksa para siswanya untuk bisa melakukan hal yang mereka perintahkan tetapi pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dapat mengembangkan potensi dan ‘soft skill’ yang ada pada diri siswanya.

“Pendidikan adalah senjata yang paling ampuh yang bisa anda gunakan untuk mengubah dunia.” –Nelson Mandela

Setelah penyampaian materi oleh Kak Rakha. Para peserta diberikan bekal oleh kakak-kakak panitia yaitu barang bawaan individu maupun kelomok untuk PKMF II dan penugasan terbaru yang harus diselesaikan. Acara diakhir dengan lafaz hamdallah, istighfar, dan doa kafaratul majelis. Saya berharap acara ini diberikan kelancaran dan semoga teman-teman semua tetap semangat dan melakukan yang terbaik.. Aamiin.. 

#PKMFMIPA2018
#FMIPAKITA
#Kreatif_Inisiatif_Aktif

Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh..

Komentar

Postingan Populer